Wednesday, November 16, 2011

Jonathan Mendapatkan 3 Jahitan di Jidat!

Monday, 26 September 2011.


Hari dimana aku pulang kantor sama Jeff masih nyante-nyante di jalan dapet telpon dari Ruth kalau Jonathan kepalanya berdarah karena jatuh. Aku bilang, iya nggak papa...olesin aja pake minyak ambon ya sayang...Ruth bilang sudah diolesin Ma...

Sampai rumah sekitar jam 7 malam dan lampu teras mati. Ehm...ada apa ini? Aku masuk kedalam rumah dan melihat Ruth yang wajahnya sedikit pucat. Setelah memeluk dan mencium aku tanya adek Jo ada dimana? Mbak Fitri? (Fitri adalah pembantu baru kamu, adiknya mbak Isah yang sebelumnya sudah 4 tahun ikut kami). Ruth bilang, mbak Fitri diatas nemenin adek Jo. Aku segera lari ke atas, dan aku melihat Fitri yang berwajah pucat sedang duduk di sisi pinggir tempat tidur menemani Jonathan yang tiduran lemas. Jidat Jo ditempel kapas yang sebelumnya dicelum ke minyak ambon, minyak obat. Badan Jonathan agak hangat, aku buka kapasnya dan seketika badanku lemas. Aku lihat luka kopekan di jidat yang dalam dan terlihat sangat empuk. Yesusku, apa yang terjadi dengan anakku??? Aku panggil papanya dan Jeff keatas untuk memeriksa. Jeff bilang, "Nggak papa...anak laki...mau dibawa ke RS? besok saja lah...he will be ok!". Namun insting keibuanku mengatakan bahwa malam ini juga aku harus bawa Jonathan ke RS. Dengan kondisi Jeff yang sedang kurang sehat dan Ruth besok masih ada ulangan, akhirnya aku putuskan untuk menelpon sopir kami, Adon, untuk balik ke rumah dan mengantarkan aku dan Jo ke RS terdekat. Aku memilih RS. Thamrin Cileungsi yang lebih mudah dan cepat diakses dari rumah, tanpa macet, hanya 7 menit.

Sampai di RS, kami langsung ke UGD. Jo langsung ditangani, dibersihkan lukanya dan melihat cara si Mas Perawat membersihkan luka Jonathan, hatiku perih tertusuk-tusuk. Walaupun sudah disuntik anestasi, Jo masih teriak-teriak kesakitan. Aku terus memeluk tubuh mungilnya menuntun dia untuk mengucapkan Doa Bapa Kami dan memanggil nama Tuhan kami Yesus supaya dia tenang. Usai dibersihkan, kami masih menunggu untuk rontgen kepala. Rontgent dapat berjalan dengan lancar. Setelah itu baru kami menanti giliran ditangani untuk jahitan di jidat Jo. Kami harus mengalah untuk ditangani karena pada saat yang bersamaan masuk ke UGD pasien korban kecelakaan. Sekeluarga terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak laki-laki naik sepeda motor, ditabrak lari oleh mobil pick up. Sang ayah langsung meninggal di tempat, Ibu dan anak dalam kondisi kritis. Mendengar si ibu yang mengerang kesakitan, aku terus memeluk erat Jonathan karena dia juga jadi takut.

Akhirnya sampai juga giliran Jonathan untuk ditangani jahitannya. Proses jahitan di jidat Jonathan berjalan dengan alot, aku kesal denga Mas Perawat yang sempat memaksakan jarum yang kurang tajam untuk menjahit luka Jonathan. Alhasil Jonathan teriak histeris kesakitan dan keluar amarahku membentak si Mas Perawat! Akhirnya ganti jarum dan tambahan anestasi lagi. Total ada 3 kali suntikan anestasi yang diberikan, dan 3 jahitan di kening Jonathan.

Owalah adek sayang...ini jahitan di kepala yang ke-2. Setelah sebelumnya kira-kira 3 tahun yang lalu, Jonathan dilempar batu oleh Nasjtami, anak tetangga depan rumah hingga kepala kirinya luka, bocor ngocorrrr....menghasilkan 4 jahitan.

Proses jahitan di jidat pasti sangat menyakitkan bagi Jonathan hingga dia trauma dengan jarum suntik dan sejenisnya. Karena luka yang dia dapat dari jatuh di taman Cleopatra berupa luka yang terkopek, kulit sudah hilang, sehingga tinggal daging, oh dear...aku merinding tiap kali mengingat luka dan proses pembersihan luka dan jahitan. So painful pastinya, dan aku hatiku hancur melihat anakku kesakitan.

Apalagi malam itu dia masih ditambah lagi dengan suntikan anti tetanus, oh dearrr....sampai-sampai sambil menangis Jo bilang, "Mama, ini semua karena kesalahan ade Jo makanya ade Jo dijahit dan disuntik terus. Maafin ade Jo ya Ma..." Oh dear..hatiku rontok denger dia berkata seperti itu. Selalu dimaafkan sayangku....*hugs* Anakku sayang, Jonathan Christopher, berjanjilah pada Mama bahwa ini akan merupakan luka dan jahitan serius yang terakhir dalam hidupmu ya Nak. Nurut sama nasehat Papa dan Mama, juga terutama kepada Tuhan Yesus ya sayang. Mama mencintaimu selalu!

No comments:

Post a Comment