Kehidupan akhir pekan ku saat ini sudah buanyak sekali mengalami perubahan. Dan perubahan itu cukup drastis. Saat-saat awal rasanya agak gimana gituh, tapi sekarang ini kami sekeluarga justru sangat menikmati akhir pekanyang kami miliki. Ya cara menikmati akhir pekan yang kami lakukan belakangan, terutama 6 bulan terakhir ini menurut kami adalah yang terbaik!
Dulu waktu aku kecil, aku nggak pernah merasakan begitu banyaknya perbedaan antara hari sekolah dan liburan akhir pekan. Sama aja, flaattt....mungkin karena aku tinggal di kota kecil, dan kehidupan di kota tersebut yang sederhana membuat ya memang kehidupan akhir pekan itu seperti itu saja. Akhir pekan lebih ke istirahat di rumah, bersih-bersih rumah, kerja bakti di lingkungan tempat tinggal, dll. Juarang sekali kami pergi-pergi apalagi ke luar kota. Duuhh...paling setaun sekali atau dua kali saja karena memang ongkos ke luar kota itu lumayan banyak untuk orang tuaku yang PNS, disamping itu kami tidak pernah punya mobil. Jadi kemana-mana harus naik angkutan umum. Jadilah kami lebih senang menghabiskan waktu di rumah saat akhir pekan, beres-beres, eksperimen masak memasak di dapur, atau tidurrr....hehehehe....Diapelin atau pacaran? ehm....unfortunately aku nggak punya pacara sampai lulus kuliah, jadi blum pernah mengalami pacaran or diapelin di akhir pekan, huehehehehe....
Setelah lulus kuliah dan merantau ke Jakarta, kehidupan akhir pekan itu sedikit bergeser. Saat tinggal bersama Budhe di Pondok Bambu, aku mengisi akhir pekanku dengan "nyalon" bersama kakak sepupu atau main ke rumah temen kuliah. Bekas temen kuliah ada yang mulai pendekatan dan ngapel or mengajak ke gereja bersama, hahahaha....ya seiring waktu mulai ada pergeseran dan perubahan pola hidup saat weekend. Kemudian dari rumah Budhe di Pondok Bambu, aku pindah ke Penggilingan, tinggal bersama teman gereja. Akhir pekanku semenjak itu langsung berubah drastis. Aku bisa menghabiskan akhir pekanku di gereja dengan segudang kegiatan pelayanan. Aku sangat menikmatinya. Sabtu pagi setelah beres-beres dengan setumpuk cucian pakaian, beberes rumah bersama Yaya, aku langsung melejit ke Gereja untuk persiapan pelayanan hari Minggu, sempat ikut les keyboard, latihan Vocal Group, dan sorenya lanjut nge mall bersama Yaya atau teman-teman gereja yang lain. Minggu paginya ke gereja dan terus berlanjut sampai sore karena kami ada kegiatan Persekutuan Pemuda.
Hal itu terus bergulir sampai dengan aku bertemu Jeffry, pacaran kemudian ngekos di Pejompongan. Kehidupan akhir pekanku kembali berubah karena sudah resmi jadi pacar Jeffry. Akhirnya aku ngerasain bagaimana rasanya diapelin di akhir pekan, huahahahahaha....Bersama Jeffry, aku masih terus melanjutkan pelayananku. Kalau dulu berangkat pelayanan naik angkutan umum sendiri, sekarang ada yang nemenin naik metromini, kopaja dan angkot. Pulang pelayanan dan ibadah di gereja mampir ke mall untuk sekedar makan atau liat-liat. Yaa...seperti ada yang kurang, aku tetaplah gadis yang besar di Karang Alit, yang nggak suka ngemall. Buatku tiap akhir pekan ngemall adalah wasting time! Sulit bagi kami berdua untuk bisa pacaran di akhir pekan dengan berkunjung ke tempat-tempat wisata yang tersebar di Jakarta dan sekitarnya. Kendalanya adalah kami tidak mempunya motor atau mobil. Pernah sesekali diajak teman untuk double date ke Puncak, ya itupun juaraaanggg...kecuali saat liburan bersama pulang ke Salatiga, baru kami bisa menikmati liburan dengan jalan-jalan ke sawah, gunung, naik motor pinjeman dari Tante Uling hihihihihi....
Menjelang rencana menikah, kehidupan akhir pekan sedikit berubah dengan cara hunting rumah, dan pernak pernik persiapan pernikahan. Isinya sibukkk aja tiap akhir pekan dengan segabruk rencana dan kegiatan. Dan setelah menikah, kehidupan akhir pekanku kembali ke masa mall to mall... Aku suka males setiap kali Jeffry bertanya, "Sabtu ini mau kemana?". Karena memang bener-bener I had no idea! Setelah menikahpun kami nggak punya kendaraan pribadi sendiri, even motor. Kemana-mana naik angkutan umum dan kalo jalan jauh-jauh sampai ke luar Jakarta naik angkutan umum hanya untuk satu weekend kadang males. Jadi lagi-lagi mall, atau ngurung di kamar kos aja seharian, nonton DVD trus malam baru kami keluar hanya sekedar mencari makan malam.
Dalam kondisi hamil, kehidupan akhir pekan perlahan berubah. Karena hampir di setiap akhir pekan, kami jalan-jalan nyari rumah kontrakan atau pergi ke dokter kandungan untuk periksa kondisi kandunganku. Dan setelah anak pertama lahir, tak lama kemudian Tuhan juga memberikan kami berkat-Nya dengan sebuah mobil Xenia. Aaaahhhh.....sungguh bersyukur akhirnya punya mobil. Dengan adanya mobil tersebut akhirnya kehidupan akhir pekan kami menjadi lebih berwarna.
Saat ini anak-anak sudah makin besar, dan kehidupan akhir pekan yang tadinya penuh dengan acara jalan-jalan dari satu mall ke mall lain, atau berenang, atau ke tempat wisata, perlahan berubah kembali. Kami berpikir bahwa anak-anak harus mempunyai kegiatan yang bermanfaat setiap akhir pekan. Nggak melulu isinya jalan-jalan tanpa tujuan. Akhirnya Ruth dan Jo mulai join dengan latihan ensamble di Gereja setiap hari Sabtu pagi dan belakangan berlanjut dengan les matematika di Enopi sampai jam 12 siang. Dengan kegiatan di hari Sabtu mulai pagi sampai tengah hari yang padat, akhirnya kami sekeluarga memutuskan untuk tidak mengisi tambahan akhir pekan kami dengan kegiatan keluar dari rumah lagi. Siang hari lebih banyak kami pergunakan untuk mengobrol, tidur siang dan menikmati film DVD bersama di rumah. Sesekali, pergi berenang itupun masih di dalam kompleks. Beberapa kali saat kami keluar sebentar ke Citragrand or Kota Wisata, kami lihat traffic di Jl. Transyogi Cibubur yang "luar biasa." Anak-anak bahkan lama kelamaan nurun ortunya, nggak suka berada di tengah-tengah kemacetan. Jadi tiap kali mau pergi kami mikir dulu, worth nggak ya ini? Toh cuman ke mall doang, beli sesuatu yang nggak penting-penting amat.
Akhirnya, sejak 6 bulan yang lalu kami mengemas akhir pekan kami dengan jauh lebih simple seperti ini; Hari Sabtu pagi, sarapan ketoprak/bubur ayam/nasi kuning, lanjut anter anak-anak latihan ensamble di gereja dan les matematika di Enopi, tengah hari pulang, makan siang di rumah lanjut dengan ngobrol bersama dan tidur siang. Sore kalau pengen berenang ya dekat-dekat saja di wilayah Cibubur atau malam kami keluar untuk makan malam di Kota Wisata, 2 kali sempat ngabur jam 10 malam ke Bogor, jalanan sepi....Minggu pagi ke gereja, pulang gereja di rumah tiduran...sore persiapan sekolah anak-anak. Malam tenang saja di rumah atau lari ke Kota Wisata sebentar untuk makan malam. Segala keperluan sekolah dan sehari-hari coba kami penuhi di sekitar Legenda Wisata saja. Dan so far kami happy dengan pola ini. Gak mumet sama segala kepenatan macet, klo memang harus ke Jakarta hanya saat tertentu bila ada undangan pernikahan penting atau yang lain. Tapi kalau kami rasa masih bisa pamit ya pamit aja...kami lebih menikmati ngendon di sekitar rumah. Sounds egois dan nggak mau gaul? Ehm...terserah komennya, yang penting akhir pekan benar-benar kami lakukan untuk istirahat dan mempunya waktu yang berkualitas dengan anak-anak. And as a family, we are happy with it! ;-)
No comments:
Post a Comment