Friday, February 17, 2012
Menghitung Berkat Membuat Kita Makin Bersyukur :-)
Pernahkah kita menghitung berkat kita satu persatu? Pernah, tapi jarang mungkin, karena itu yang aku alami secara pribadi, jujur saja. Saat hati kita kecewa, kesal, marah, sedih, kadang kita terlalu terbawa dalam perasaan itu sehingga lupa untuk menghitung berkat yang telah kita terima.
Sudah 3 hari ini rasanya hidupnya hanya keluhan saja. Pemicunya as usual kerjaan di kantor, apalagi 2 hari lalu mantan boss menelpon to say hi. Yang ada secara manusiawi aku kemudian membanding-bandingkan dan mulai berandai-andai...
Pagi ini untuk kesekian kali, Tuhan menegur halus lewat suamiku sendiri. Jeff gak menegur or memarahiku, dia hanya mengirim sms yang isinya percakapan biasa :"Udah sampai kantor? aku masih di Kuningan nih..." Jam tanganku menunjukkan pukul 8:10AM saat aku menerima sms dari Jeff. Aku lalu membalas sms Jeff dengan berkata bahwa dari jam 07:05AM aku sudah sampai di kantor, sudah sarapan bahkan saat menerima sms dia aku sudah mulai bekerja (bukan ngeblog, beluummmm wkwkwkwkwk....).
Sudah berjalan 4 bulan ini aku menikmati bekerja di Gedung Talavera di jalan TB. Simatupang. Secara jarak masih lebih dekat dibandingkan saat aku harus ke Pancoran, traffic nya pun jauh lebih bersahabat. Mengingat hal itu aku pun tersenyum manis. Kemudian akupun mulai menghitung lagi berkat-berkat yang lain. Mulai dari yang kecil sampai yang luar biasa yang Tuhan sudah tunjukkan dalam kehidupanku. Aaaahhh...rasanya indah dan damai. Ternyata, keluhanku selama 3 hari kemarin tidak sebanding dengan apa yang sudah Tuhan kerjakan dalam kehidupanku selama ini. Kalau aku buat list, berkat yang aku terima, jauh melebihi segala kekecewaan yang pernah aku alami, kekesalan, kesedihan ataupun kemarahan yang kadang tidak beralasan dan tanpa ujung pangkal.
Seperti semalam, aku merasa lelah dan sangat lelah karena pulang dari kantor sampai rumah tanpa istirahat langsung membawa anak-anak ke RS. Thamrin Cileungsi untuk konsultasi dengan dokter. Anak-anak lagi demam, batuk dan pilek. Kakak Ruth terutama cukup parah batuknya sampai dadanya sakit dan sesak. Waktu tunggu dokter yang lama karena dokter yang seharusnya mulai praktek jam 18:00 baru tiba jam 19:30, proses resep obat yang lama di apotik hingga 1 jam lebih, aaarrggghhh semua membuatku naik darah sehingga aku sempat menghardik petugas apotik dan sampai rumah dalam menjelaskan cara pemberian obat anak-anak ke Wiwik pun aku dengan suara yang cukup tinggi.
Penyesalan memang selalu datang terlambat, hiks hiks hiks...aku harusnya dalam kelelahan yang sangat itu harus tetap melihat sisi positif bahwa Wiwik adalah berkat yang luar biasa bagi keluarga kami, dan Mas petugas apotik itu juga yang Tuhan sediakan untuk membantu proses kami. Well..walaupun si Mas itu nafas mulutnya bau rokok menyengat dan cara kerja lambat, tapi setidaknya dia disediakan disitu untuk melayani pasien.
Ya, tiap kali kita mau kembali menghitung berkat yang Tuhan berikan, pasti hati kita akan bahagia dan sukacita dipenuhi oleh ucapan syukur. Seperti hari Jumat ini, sampai ada istilah TGIF, hahahahahaha....
Have a blessed Friday and great weekend all!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment