Tuesday, January 3, 2012

2011 Year End Holiday - Beach Tour, Wonosari - Jogjakarta

Tiap kali kami ke Jogja dan aku bertanya ke anak-anak mau kemana? Jawabannya akan selalu: "Pantai!!!"

Kalau di awal tahun 2011 kami masih ingat akan kesan mendalam yang indah tentang jalan-jalan di Pantai Baron, Kukup dan Krakal di daerah Wonosari, Jogjakarta, maka kali ini kami ingin singgah ke pantai yang lain di deretan pantai selatan Wonosari.

Senin, 26 Desember 2011

Berangkat pagi dari rumah sebelum subuh ke bandara Soekarno Hatta. Papa Jeff hanya menemani sebentar karena Papa juga harus langsung berangkat ke kantor. Ya Papa masih sibuk dengan pekerjaan akhir tahunnya jadi nggak bisa berangkat bersama-sama dengan kami ke Jogja. Bonus tiket gratis hasil doorprize CWT lumayan membantu liburan kali ini, perjalanan lebih pendek dan cepat hehehehe...Dengan GA 204 akhirnya kami mendarat di Jogja pukul 08:50AM hari itu. Sepanjang perjalanan Ruth dan Jo enjoy saling becandaan, telinga Ruth sedikit sakit waktu kami diatas awan but after all she was okay.


Mendarat di Jogja, kami di jemput Oom Pinto dan langsung melesat ke Selatan ke arah pantai di Wonosari. Oom Pinto kasih usul supaya kami mengunjungi pantai Indrayanti, banyak yang rekomen bagus katanya. Baiklah...mari kesana. Jo langsung gabruk tertidur begitu menyentuk jok mobil. Maklum jam 4 pagi sudah dibangunin nggak pake mandi cuman gosok gigi dan cuci muka langsung jalan, dia pasti teler banget. Ruth yang masih betah melek. Setelah kira-kira 2,5 jam perjalanan sampailah kami di pantai Indrayanti. Bagus juga memang, apalagi katanya sudah dikelola swasta sehinga di sekitar pantai sudah ada bungalow untuk duduk-duduk dan berteduh. Kami menyewa payung pantai dan tikar seharga Rp 20,000 untuk dipakai seharian, kata Pinto mahal. Hadeuuhh...aku bilang, ok lah...wkwkwkwkwk.....


Anak-anak langsung ganti baju berenang dan nyemplung ke air di cuaca panas terik jam 11:30 siang. Hadeeuuhh.....emaknya yang duduk dibawah payung aja gosong! Sambil duduk-duduk melihat sekitar aku sempet mencicipi kuliner ndesos Wonosari yaitu bakso ndeso hihihihi...terobati sudah kangenku sama si bakso ndeso ini. Per mangkok Rp 5,000. Bakso tanpa kuah kaldu sapi cuman kaldu instant dan bulatan baksonya rasa merica saja wkwkwkwk...tpai itu justru yang ngangenin, di Jakarta kagak ada!.


Sekitar jam 1 siang aku menyarankan anak-anak untuk break makan siang. Hadeeuuhh sulit sekali mencari makan di daerah pantai Indrayanti. Akhirnya kami naik mobil dan pergi ke arah Pantai Baron. Di tengah perjalanan ketemu RM Griyo Wono, restaurant baru dan kami putuskan berhenti disitu untuk makan siang. Alamak....pelayanannya aduhai lama. Butuh 2 jam bagi kami untuk akhirnya bisa menikmati hidangan. Ruth sampai ngomel-ngomel karena sudah terlalu lapar. Cumi goreng tepung, ikan nila bakar, sambel tempe telor, cah kangkung dan trancam langsung ludes. Gak di fotoin lagi makanannya, biasa aja kok dan udah langsung tandas masuk ke dalam perut hehehe...


Selesai makan siang, anak-anak masih mau nyemplung ke air lagi jadi kami balik ke pantai Ndrini. Amboiii cantiknyaaaa!! Bener kata Wisnu, kalau ingin main di pantai, nyemplung dan mandi-mandi tanpa ada rasa was was kesamber ombak lebih baik ke Pantai Ndrini. Ruth dan Jo senang sekali bisa koleksi cangkang kerang warna warni, lihat biota laut langsung seperti rumput laut, ikan hias, bintang laut, kepiting laut, wowww...luar biasa. Pengalaman yang tak terlupakan! Waktu kami di Pantai Ndrini sedang ada pemotretan model. Wahh Ruth seneng banget ngeliatnya. Memang tempatnya tenang, nggak banyak pengunjung jadi nyaman untuk acara pemotretan.

Sekitar jam 5 sore akhirnya aku memutuskan untuk menyudahi main di pantai. Segera anak-anak mandi di kamar mandi umum yang banyak disewakan kemudian kami pulang ke Jogjakarta. Kami mampir untuk makan malam di angkringan Lek Man, sebelah stasiun Tugu. Rencana awalnya ingin ke the House of Raminten tapi duh antriannya, nggak mungkin anak-anakku akan sanggup menunggu selama itu sambil kelaparan lagi. Di angkringan kami makan nasi kucing dan ubo rampenya, waahh porsinya banyak deh. Satu bungkus sego kucing di angkringan Lek Man = 4 bungkus sego kucing Legenda Wisata hihihihi....makanya jatahku nggak aku habiskan.


Dari angkringan Lek Man kami langsung meluncur ke The Phoenix Hotel dekat Tugu. Lumayan dengan complimentary night kami cuman bayar upgrade Rp 181,000 saja untuk deluxe room balcony yang cantik. Sampai di kamar anak-anak langsung nyetel TV cari channel Indosia nonton Tutur Tinular *tepokjidat*. Mereka berdua memang gandrung banget sama serial TV satu ini. Dan akupun juga jadi ikut-ikutan nonton hihihihi....


Overall, kami semua senang hari itu. Puas main di pantai. Thanks a lot to Oom Pinto for your kind hospitality. We enjoyed our day very much! :-)


*) Anak-anak photo bareng Oom Pinto sesaat sebelum kami meninggalkan Jogjakarta melalui Bandara Adi Sutjipto. :-)

No comments:

Post a Comment