Monday, July 9, 2012

Liburan ke Bali, 23 - 29 Juni 2012 (Day 4)

Selasa, 26 Juni 2012 - Hari ke-4 kami berada di Bali

Hari Selasa ini sepertinya kami udah capek to the max! hahahahaha....udah gak sanggup lagi jalan ngikutin tour terlalu jauh. Malam hari sebelumnya Jeff bilang kalau untuk hari ini better kami hanya pergi ke Besakih saja. Dia ingin segera tiba kembali di hotel sorean karena rencananya Usi Poppy dan anak-anak kan main menemui kami di hotel.Usi Poppy Kay ini kakak sepupu Jeff yang tinggal di Bali.

2 tempat tour yang kami batalkan untuk hari Selasa tanggal 26 Juni adalah mengunjungi Goa Lawah dan Kertagosa di Karangasem. Kami minta dijemput sekitar jam 09:30 pagi dan kemudian langsung saja menuju ke Mother of Temple, yaitu Pura Besakih di Kabupaten Karangasem. Perjalanan dari Denpasar menuju ke Pura Besakih memakan waktu sekitar 1 jam 30 menita sampai 2 jam, jauh memang.

Sampai di Pura Besakih, kami sekeluarga menyewa kain untuk dipakai dan memutuskan untuk berjalan kaki saja dari tempat parkir menuju ke Pura. Anggap saja OR hehehehehe...oh ya saat memasuki pelataran Pura Besakih, kami diserbu oleh ibu-ibu yang menyematkan bunga di telinga trus minta uang. Untung lagi bodong aja udel kita semua, kita terima aja dengan senang hati trus kasih uang Rp 20,000 untuk mereka bagi-bagi. Cuman buat kalian yang gak mau lebih baik langsung menghindar dan dengan tegas say NO!. Selain itu kita juga akan terus diikuti oleh anak-anak kecil yang berjualan post cards. Cara mereka yang gigih dalam menawarkan postcards termasuk kata-kata dan tampang yang memelas ternyata meruntuhkan pertahanan Ruth. Putriku menangis melihat anak-anak kecil sebaya dia dan Jonathan bahkan ada yang lebih kecil harus sudah bersusah payah merayu pengunjung untuk membeli postcards mereka. Ruth bisa mulai tersenyum saat aku dan Jeff memutuskan membeli postcards dari mereka dan juga minuman yang mereka jual. Well untuk minumannya kemahalan siy sebetulnya tapi gak papalah, semoga bisa membantu kehidupan mereka.

Wajah mellow my adi jegeg yang terharu  dan berkaca-kaca melihat anak-anak kecil sebaya dia dan Jonathan berjuang gigih menjajakan minuman dan postcards di Pura Besakih...God bless your sweet heart my dear *huggssss*

Anyway, sedikit aku copy paste dari Wikipedia, penjelasan mengenai Pura Besakih :

Pura Besakih adalah sebuah komplek pura yang terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem, Bali, Indonesia. Komplek Pura Besakih terdiri dari 1 Pura Pusat (Pura Penataran Agung Besakih) dan 18 Pura Pendamping (1 Pura Basukian dan 17 Pura Lainnya). Di Pura Basukian, di areal inilah pertama kalinya tempat diterimanya wahyu Tuhan oleh Hyang Rsi Markendya, cikal bakal Agama Hindu Dharma sekarang di Bali, sebagai pusatnya. Pura Besakih merupakan pusat kegiatan dari seluruh Pura yang ada di Bali. Di antara semua pura-pura yang termasuk dalam kompleks Pura Besakih, Pura Penataran Agung adalah pura yang terbesar, terbanyak bangunan-bangunan pelinggihnya, terbanyak jenis upakaranya dan merupakan pusat dan semua pura yang ada di komplek Pura Besakih. Di Pura Penataran Agung terdapat 3 arca atau candi utama simbol stana dari sifat Tuhan Tri Murti, yaitu Dewa Brahma, Dewa Wisnu dan Dewa Siwa yang merupakan perlambang Dewa Pencipta, Dewa Pemelihara dan Dewa Pelebur/Reinkarnasi. Pura Besakih masuk dalam daftar pengusulan Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1995.


Keren ya peninggalan sejarah negara kita. Pokoknya bikin bangga banget deh...Pak Dewa pun juga banyak bercerita soal Pura Besakih ini sesuai dengan latar belakang cerita legenda di Bali cuman aku udah duduls niy otaknya banyak yang lupa, yang inget cuman nama Hyang Rsi Markendya aja hihihihi....Hyang Rsi Markendya ini asalnya dari Majapahit, itu ajah ingetnya...cerita lengkap kali Jeff lebih jago secara dia ngejonggrok lama tiap hari sama Pak Dewa bertukar cerita mengenai sejarah dan adat istiadat agama dan masyarakat Hindu Dharma di Bali.

Di Pura Besakih ini kita tidak diperkenankan masuk ke dalam halama pura tempat sembahyang. Kalau ingin masuk siy sebetulnya boleh, akan ditemani oleh pemandu wisata lokal dan tentunya dengan bayaran tertentu pula. Jadi pilihan ada di tangan pengunjung. Kami memutuskan untuk melihat-lihat dari luar pelataran suci saja.

Kami sekeluarga dalam balutan kain dan juga bunga di telinga di pelataran dasar Pura Besakih

View yang diambil dari atas Pura Besakih

My bli bagus ;-)

Umat Hindu berkumpul di salah satu Pura yang terdapat di kompleks Pura Besakih untuk berdoa

Mereka yang khusuk berdoa


Mr & Mrs Joris in Pura Besakih ;-)

Sekeluarga di tangga kompleks Pura tertinggi yang ada di Pura Besakih. Pemandangan dari tempat ini sungguh menakjubkan. Hanya sayangnya cuaca sedang mendung saat itu sehingga Gunung Agung tertutup oleh awan

The view....

I just love this family picture so much!! hahahahahahaa......

Setelah sekitar 1 jam kami berjalan-jalan di sekitar Pura Besakih, kami trus turun sempet mampir ke beberapa toko penjual kain dan daster juga pakaian Bali. Beli beberapa untuk oleh-oleh, Jeff sempat mencicipi es kelapa muda dan aku as usual liat jenis kerupuk lokal langsung aja nyomot. Model kerupuk gendar dan singkong biasa kok, di pulau Jawa pun banyak hehehehehe.....

Setelah itu langsung menuju tempat makan siang tidak terlalu jauh dari Pura Besakih. Tempat makannya enak, dipinggiran ladang palawija dan  bunga pacar yang biasa dipakai masyarakat Bali sebagai bunga sesaji. Makanannya pun enak, dengan sistem prasmanan dan sate babinya enak banget! Ruth dan Jo suka sekali dengan bakwan sayur dan pangsit ikannya.

Ini pemandangan dari restaurant tempat kami duduk dan makan. Suasana pedesaan yang sunyi dan tenang...rasanya adem dan nyaman sekali waktu kami makan disini

Salah satu anjing kampung Bali yang sering berkeliaran di banyak tempat di Bali dan kami temui - ini hasil jepretan Jonathan :-)

Habis makan turun ke ladang yang ditanami palawija dan juga bunga pacar oleh para penduduk. Papa Jeff dan anak-anak berpose dekat tanaman ubi jalar dan itu mereka bersandar di atap pondok-pondok yang didirkan oleh penduduk untuk beristirahat

Sebagian tempat yang ditanami bunga pacar oleh penduduk

Usai makan siang, sudah hampir jam 3 sore jadi kami langsung menuju kembali ke Sanur. Sampai di hotel kami masih punya sedikit waktu untuk istirahat. Ruth dan Jo kembali kabur untuk berenang, aku menemani di pinggiran kolam renang sambil tiduran, Jeff tidur di dalam kamar. Benar-benar kami sore itu bisa bersantai dan beristirahat di hotel dengan tenang. Ruth dan Jo sempat punya kenalan teman main anak Jerman, aku tanya ke Ruth dan Jo ngobrolnya gimana? mereka jawab ya ngomong aja bisa ngerti juga kok sambil ketawa tiwi hahahahaha....geli deh aku. Aku senyum-senyum sambil meneruskan tiduran di pinggir kolam renang, heaven!!

Usai puas berenang, kami menunggu Usi Poppy yang tidak kunjung datang dan memang akhirnya batal datang, jadi diputuskan malam itu kami berjalan-jalan sendiri di sekitar Sanur untuk makan malam. Setelah berjalan-jalan menyusuri Sanur akhirnya kami putuskan makan malam di Cafe Cat and Fiddle. Waaahhh suasananya so Irish. Anak-anak seneng juga makan malam di Cafe ditemani life music. Mereka ikutan menari-nari mengikuti irama music Irlandia yang riang gembira. Beberapa turis asing yang lewat dan mendengar suara music itu pun berhenti di pinggir jalan di depan resto dan mulai menari, seru bangetttt!!!Makanannya okay juga, mereka punya menu untuk kiddos jadi porsinya pas tidak terlalu banyak dan bisa mereka habiskan. Ruth pesan spagetti carbonara, Jo as always - nasi goreng, aku tuna salad. Pesanan Jeff always yang paling uhuyyy....pork ribs dan rasanya manstabbb...empuks plus yummiieehhhh!!

Ruth berpose centil di Cat & Fiddle. Liat foto ini aku gak percaya klo dia baru 8 1/2 tahun, tampak udah dewasa banget siy dirimu nak!

Papa Jeff kena jepretan Ruth juga hehehehehe....

Jonathan di Cat & Fiddle, alamat fotonya sempet pula kamu frame juga ya dek hihihihii...narsis dah!

Pesanan Jeff, satu-satunya yang aku foto karena paling menggiurkan. Jeff pesan pork ribs dengan harga Rp 60,000 sajah seporsi ituh. Uenak lhoooo.....sueeeerrrrr......

Mawar dari kertas tissue buatan mbak Pramusaji di Cat & Fiddle untuk Ruth dan Jo. Cantik ya...super kreatif!

Setelah kenyang dan mengantuk karena hari sudah semakin larut, kami pun lalu pulang berjalan kaki saja menuju ke hotel dengan hati riang gembira karena perut dan hati terhibur dengan baik di Cat & Fiddle. Sampai di hotel habis gosok gigi, berdoa, juga langsung tepar! :-)

No comments:

Post a Comment