Friday, July 13, 2012

Hotel Review - Mercure Resort Sanur, Bali

Nah...tibalah saatnya menulis Review tentang hotel tempat kami menginap di Bali dari tanggal 23 - 29 Juni yang lalu, yaitu Mercure Resort Sanur.

Pintu masuk kedalam lobby area Mercure Resort Sanur

Jujur, review ku kali ini jelek, ga bagus, beberapa pengalaman kurang menyenangkan aku temui di Mercure Resort Sanur dan aku harus menjaga semua mood sekuat tenaga supaya liburanku tidak rusak hanya oleh karena sebuah hotel. Alamaakkk!!....

Lobby area, adem...ditengah-tengahnya ada kolam ikan

Front office area

Hotel' shop di sisi kiri lobby - blum pernah masuk selama nginep disitu cuman liat aja dari luar

Tourism information desk - di pojok kiri lobby dekat shop

Kesan buruk pertama kali muncul dengan lamanya proses check-in, hampir 2 jam kami menunggu dan baru kamarnya ready. Kalau datangnya sebelum waktu check in siy gak papa ya. Kan dapet note kalau waktu check-in nya itu jam 14:00, kami datang jam 14:45 lhoo....udah hampir jam 15:00 dan dari yang disuruh nunggu 15 menit sampai sejam lebih hampir 2 jam baru kelar, dan harus pakai nada tinggi pun. Hadeuuhh....udah gitu saat menanti itu gak dapet apa-apa bok...boro-boro welcome drink yang harusnya dapet, juga gak di info. Setelah kami mencak-mencak darah tinggi aja baru dibilangin "Mohon maaf, tapi kami usahakan lebih cepat lagi, minum dulu mungkin Bu...." Aku jawab, "Minum apaan dan dimana mbak??" Trus petugasnya jawab, "Kami ada welcome drink Bu, oh belum dapet ya?...maaf...ini voucher untuk ambil welcome drink nya dibawah kalau begitu." Weekkkssss......

Resort style...otw from lobby to the bungalows

Menurutku staff di Mercure Resort Sanur kurang friendly dan helpful. Lelet bin lambreta...agak kesel juga siy, apa karena kami ini "cuman" turis lokal jadi nggak perlu dapet hospitality yang sama atau gimana? Karena memang saat kami menginap disana, kami ni super minoritas banget di hotel ini. Yang lain turis asing baik dari Amerika, Australia, Eropa (paling banyak) dan juga negara Asia yang lain seperti China dan Korea. Ya kesan yang aku tangkap siy seperti itu ya....walaupun hotel ini secara keseluruhan memang tempatnynya nyaman.

Sebelah kiri itu bungalow kami dan ini area depan bungalow, very nice! Langit membiru cerah dan pepohonan yang rindang :-)

Nomor kamar yang terdapat disetiap halaman bungalow

Our bungalow dengan corner yang terlihat adalah kamar tempat kami menginap di No. 117

Kurang koordinasi dan informasi antara satu staff dengan yang lain juga bikin BT. Saat aku check in sebagai member Accor Advantage Club yang punya voucher untuk free breakfast aku sudah show ke petugas. Ini vouchernya bagaimanakan policy di sini, langsung aja show ke Restaurant tiap kali breakfast atau bagaimana? Mereka jawab, "Oh ya nanti langsung saja dengan pihak restaurant." Baiklahh....habis check in aku cuman dapet 2 kartu kunci kamar, dan 4 kartu untuk handuk kolam renang dan beach, dah itu tok. Tiap pagi saat breakfast aku selalu membawa free breakfast voucher dari Accor Advantage Club, datang ke resto, show the voucher sama sebutin nama kamar, gak ada masalah sampai dengan hari ke 6! Di hari ke-6 saat aku show voucher tersebut ke petugas resto, seorang wanita, dia bilang, "Ibu tolong ibu ke reception dan tukarkan voucher ini dengan voucher breakfast dari hotel, karena tidak bisa seperti ini." Aku jawab, "Oh ya?? begitukah??? dari mulai check in saya sudah bertanya dan katanya langsung saja diserahkan voucher dari Accor ini ke Restaurant, dan ini sudah hari ke-6 saya sarapan, selama 5 hari kemarin semua tidak ada yang memberitahu jadi saya anggap tidak ada masalah dan memang demikian prosedurnya." Si mbak menjawab lagi, "Oh itu salah, itu karyawan baru yang nggak tau apa-apa, okay hari ini nggak papa, tapi besok tolong lakukan seperti yang saya sarankan." Ehm...dari situ udah makin minus aja kesanku sama staff hotel ini apalagi semalemnya kami ke restaurant yang sama untung minum dan ngemil bareng keluarga Usi Poppy, bete bener diriku, ditambah kejadian pagi itu, tampaknya semakin ke ubun-ubun.

Kebun belakang yang nyambung ke pantai - taken from the restaurant

Kolam renang di depan restaurant

Ya, malam sebelumnya Usi Poppy dan keluarga datang dan memang mereka datang sudah malam. Aku pikir daripada ngobrol di kamar, mending ngobrol sambil minum dan makan snack di restaurant, toh masih buka sampai jam 11 malam. Kami datang ke restaurat di pinggir kolam renang yang menghadap ke pantai sekitar pukul 21:30 dan kondisinya masih cukup ramai. Masih banyak tamu yang dining disitu. Setelah dapat tempat duduk, kami mulai memesan dan saat itu terlihat memang staff di restaurant saat tau kami bilang mau ala cart raut wajahnya sedikit berubah dan bibirnya mendatar - bete aku ngliatnya!. Saat memesan Aqua, tidak ditanya Aqua dingin atau tidak dan kami memang lupa bilang kalau aquanya jangan dingin. Saat pesanan minuman diantarkan, kami bilang, "Waduh...maaf maksudnya aqua nya jangan yang dingin mbak, bolehlah kalau kami minta tukar?" Staff restaurant wanita setengah baya itu mengatupkan bibirnya rapat dan tampang masam lalu pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Benar-benar tidak sopan, karena kami  juga bicara baik-baik untuk minta tukar aqua-nya. Tak lama aqua yang tak dingin pun datang, tapi diantarkan oleh pegawai yang lain. Si mbak muka masam itu aku lihat hanya berdiri dan memandang kami dari kejauhan dengan tampangnya yang minta ditabok pake sapu! Saat restaurant mulai mau tutup, kami minta bill dan lagi-lagi sebagai tamu hotel aku bikin kesalaha. Aku sampaikan kalau aku member Accor Advantage, bisakah aku present kartuku untuk mendapatkan discount makanan dan minuman? Si bapak yang menyampaikan bill tampak gusar. Kebetulan sekali kartunya ketinggalan di kamar. Beliau langsung memintaku mengambil kartu tersebut tapi dengan nada gusar. Aku tampang wajah datar saja dan langsung ke kamar mengambil kartunya. Nggak mau terlalu terpengaruh dengan tampangnya yang jauh dari ganteng pun udah gitu menyebalkan. Aku kembali ke kasir dengan kartu Accor Advantage Club di tangan. Si mbak kasir lalu bilang, "Lain kali jangan lupa dibawa ya Bu, sebelum makan ditunjukkan dulu ke restaurant biar gak ribet kayak gini." Aku hanya diam gak mau ribut, tapi jujur, amarahku sudah mendidih dan kalau itu bukan liburan keluarga, udah aku tampol mulut petugas kasir restaurant. Tolong yeee....gimanapun aku itu tamu, gak usah kerempongan dirimu dikeluh kesahkan ke tamu, aku pun bayar disini tauk!!! Otak dan hatiku langsung aku hujani dengan positif energi sekuat tenaga, padahal asliiii udah mau aku tampol masing-masing mulut dan wajah para karyawan restaurant Mercure Resort Sanur yang bertugas malam itu.

Deluxe Room tempat kami menginap, ditambah extra bed masih lapang tempatnya

Our room di ambil dari sisi yang lain

Sofa bed yang bisa disulap jadi tempat tidur, tapi buat kami masih kurang nyaman makanya always order extra bed :-)

Kejadin buruk lainnya adalah, saat aku terbangun di pagi hari dan melihat tawon hitam besar nangkring dengan manis di gorden. Aku langsung shock, alamaakkkkk!!! duh kok bisa siy tawon itu masuk ke kamar, dari mana??? Aku langsung telpon ke Guest Relation Office, bilang tolong kirim orang ke kamar 117 segera, ada tawon besar masuk ke dalam kamar. 1 jam aku menunggu tak ada tanggapan sampai aku selesai mandi, Jeff terbangun, tak ada satu pun staff yang datang. Aku telpon lagi ke extension yang sama, dijawab "Tadi sudah lapor Bu? saya beru terima laporan ibu sekarang soalnya." Aku jawab, "Sudah! cuman memang saya salah nggak tanya yang terima telpon saya siapa, ya sudah tolong segera ya mbak ini kalau dia terbang ke tempat tidur tempat anak-anak saya tidur bahaya." Okay 2 kali lapor....sampai 30 menit tetap tak ada orang yang datang, dan anak-anakku pun terbagun, sekarang tawon itu udah menclok ke sofa bed. Ngeri tu tawon nyamperin anak-anak aku ungsikan anak-anak ke dalam kamar mandi, Jeff buka pintu lebar-lebar berharap tawonnya terbang keluar. Aku sendiri langsung jalan ke Front Office untuk ngamuk disitu. Langsung aku samperin si mbak di Front Office, damprat kenapa sampai hampir 2 jam gak ada staff yang datang untuk bantu ngusir tawon?? Si  mbak angkat telpon ke house keeping, sebelumnya aku juga sudah telpon house keeping untuk komplain. Aku dengar mbak di front office bilang begini, "Udah jalan belum? lhooo gimana siy? ini ibunya udah kesini marah, cepetan disiruh jalan." Waaaahhh ternyata laporanku sampai aku  ngamuk di front office aja blum ditindak lanjuti yaa...begooooo!!! Aku trus bilang, "Ohh begitu ya, dari tadi sampai sekarang ternyata memang anda tidak peduli dengan tamu yang sudah menginap dan membayar disini, baik kalau begitu, saya akan usaha sendiri untuk mengusir tawon tersebut demi keamanan anak-anak saya." aku langsung pergi begitu saja tanpa senyum sedikitpun ke para karyawan front office yang hanya bisa diem melihat ke arahku sebentar kemudian cuek or pura-pura cuek. Aku pergi, aku cari sendiri orang yang mau bantu dan akhirnya nemu karyawan hotel yang lagi ngobrol dan nongkrong di kebun. "Pak tolong salah satu bantu saya, di dalam kamar saya ada tawon besar saya sudah lapor sejak hampir 2 jam lalu tidak ada yang peduli satupun!" Akhirnya salah satu karyawan mengikutiku ke kamar dan ketika kami sampai sana tawonnya udah nggak kelihatan, pintu kamar dalam keadaan terbuka, mungkin udah terbang keluar. Setelah inspeksi detail nggak ketemu juga tawonnya, bapak itu pun pamit pergi. "Maaf ya Pak, Bu...pagi ini lagi ada pertukaran shift jadi mohon maaf kalau kami terlambat membantu, ngepasin jadwal pertukaran shift soalnya." Lagi-lagi...excuseeeeeee....preeetttttt!!!!!

Begonya lagi, 1 jaman setelah kejadian itu, usai sarapan kami balik kamar mau siap-siap ke lobby dan tour tiba-tiba pintu kamar ada yang ngetuk. Dan saat aku buka, taraaaaa!!! "Pagi Bu....maaf saya mau check kamar ibu, saya dapat laporan kalau kamar ibu ada tawonnya." Yang udah lerem ayem, dipicu begituan mulai deh naik lagi, aku jawab "Udah 3 jam yang lalu kali Mas, percuma baru datang!" Sambil ngomong begitu aku tutup pintu "braaakkkkk!!." Jeff cuman geleng-geleng aja sambil menghela nafas. Aku langsung minum air putih untuk menenangkan diri. Gimanapun orang-orang ajaib itu gak boleeehhh merusak my holiday mood!!!




Kolam renang yang lain tempat mainnya Ruth dan Jo, lebih luas

Play ground  + play house for kiddos di sisi kiri kolam renang

Play Ground side yang rindang

Tempat nongkrong di pool...sisi kiri yang tak terlihat adalah pool bar

Terlepas dari para staff dan karyawan yang low standard, Mercure Resort Sanur ini secara lokasi dan tempatnya nyaman sekali. Aku dan Jeff yang nggak suka dengan hiruk pikuk, merasa cocok dengan Sanur yang sepi dan nggak rame. Hotel ini ada kelebihannya, yaitu model resort dengan garden yang luas, jogging and biking track, private beach....kolam renangnya ada di 2 lokasi. Mempunyai play ground untuk anak-anak. Friendly and nice! We love the hotel but not the people!!!

So, kalau ditanya, mau balik ke hotel ini lagi nggak? Langsung jawab cepat, TIDAK!!! NO WAYYY!!!



Garden belakang

Garden belakang, bisa main catur...bangunan yang terlihat adalah beberapa bungalow dan ujur kirinya restaurant

Pura di pingir pantai hotel yang masih masuk kedalam private beach area tempat para karyawan hotel berdoa

Private beach area...adem...

Private beach area

Bagian belakang private beach yang berbatasan dengan pantai umum terdapat warna warni kapal nelayan

Bukannya nyombong, tapi pengalamanku tinggal di hotel mulai dari kelas losmen, melati sampai bilang 5+ juga pernah dan pengalamanku mengatakan Mercure Resort Sanur adalaha yang paling parah, the worst hospitality. Staff nya ampun...low standard banget!

Mengapa kami gak pindah ke hotel lain saat kejadian semua itu terjadi? Itu dikarenakan sebagai member Accor Advantage aku sudah booking hotel ini sejak bulan Oktober 2011 dengan discount khusus dan payment full saat itu juga selama 6 malam. Kalau kami pergi, hangus duitnya, sayang...pa lagi high season seperti kemarin bakalan susah nyari hotel lain, duit hangus, biaya nambah....better benahin hati dan pikiran sendiri supaya bisa tetap happy. Walaupun kami tidak akan pernah melupakan pengalaman buruk dengan staff di Mercure Resort Sanur sampai kapanpun!

Ditambah, saat habis check out as usual as member of Accor Club dapet email survey soal pengalaman menginap di group hotel Accor. Aku tulis apa adanya, termasuk semua pengalaman buruk, sampai detik ini tak ada tanggapan. Beda dengan saat aku kasih review soal Novotel Semarang dan Jogja waktu itu. Sekecil apapun kesalahan yang aku ungkapkan dengan baik, mereka memberikan tanggapan positif dengan mereply emailku secara pribadi. ini tidak samsek. So, langsung masuk daftar black listed hotel.

Untuk yang ingin berlibur di Bali, ya terserah aja siy. Secara lokasi dan fisit hotel, Mercure Resort Sanur aku bilang bagus. Kami tak mau kembali kesana karena faktor manusianya yang mengelola dan bekerja di tempat ini. :-)

2 comments: