Tuesday, May 1, 2012

Kerupuk

Makanan kesukaanku sepanjang masa bahkan aku bangga banget lho saat dalam perjalanan ke Bandung di toll menemukan iklan kerupuk Filma dengan slogan "Kerupuk makanan asli Indonesia." Bener bangettt....aku juga asli Indonesia jadi sangat mencintai kerupuk sebagai makanan asli Indonesia hehehehe....

Apa sih kerupuk itu? selama ini mungkin kita taunya tinggal makan aja ya...tapi kalau baca-baca di kang Wiki, kerupuk tuh ada penjelasannya demikian:

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas langsung ke: navigasi, cari Kerupuk


Kerupuk atau krupuk adalah makanan ringan yang dibuat dari adonan tepung tapioka dicampur bahan perasa seperti udang atau ikan. Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sebelum dipotong tipis-tipis, dikeringkan di bawah sinar matahari dan digoreng dengan minyak goreng yang banyak.

Kerupuk bertekstur garing dan sering dijadikan pelengkap untuk berbagai makanan Indonesia seperti nasi goreng dan gado-gado.

Kerupuk udang dan kerupuk ikan adalah jenis kerupuk yang paling umum dijumpai di Indonesia. Kerupuk berharga murah seperti kerupuk aci atau kerupuk mlarat hanya dibuat dari adonan sagu dicampur garam, bahan pewarna makanan, dan vetsin.

Kerupuk biasanya dijual di dalam kemasan yang belum digoreng. Kerupuk ikan dari jenis yang sulit mengembang ketika digoreng biasanya dijual dalam bentuk sudah digoreng.

Kerupuk kulit atau kerupuk ikan yang sulit mengembang perlu digoreng sebanyak dua kali. Kerupuk perlu digoreng lebih dulu dengan minyak goreng bersuhu rendah sebelum dipindahkan ke dalam wajan berisi minyak goreng panas.

Kerupuk kulit (kerupuk jangek) adalah kerupuk yang tidak dibuat adonan tepung tapioka, melainkan dari kulit sapi atau kerbau yang dikeringkan.


Soal kerupuk ini, dari aku kecil ya...ini adalah sogokan dari eyang putri almarhum Sunaliasih Tanzis kalau pengen aku tidur di rumah eyang hahahahaha....kecil-kecil udah demen sogokan. Rumahku dan rumah eyang hanya beda satu gang di Karang Alit, Salatiga jadi aku, kakak dan adikku adalah cucu eyang yang tinggalnya paling berdekatan dengan eyang Tanzis. Eyang Putri kalau sudah sebulan aku nggak tidur di rumahnya selalu bilang gini "Dewi, bobok nang daleme eyang ya...wes tak tukokke kerupuk sak blek karo sambel terasi kae lho.." (Dewi, bobok di rumah eyang ya....udah aku beliin kerupuk satu kaleng sama sambel terasi tuh). Dan kalau eyang sudah bilang seperti itu, aku langsung ngaciiirrrr......kabur tidur di rumah eyang. Mana eyang putri ini jago masak dan bikin penganan. So kalau aku disana, puass makan, kenyang...hahahaha....dan kerupuk yang selalu eyang sediakan untukku adalah kerupuk putih aka kerupuk terung, satu kaleng besar + sambel terasi dadak. No wonder yeee dari kecil makannnya begitu, sampai sekarang aku pun susah hidup tanpa kerupuk dan cabe wakakakakakkk.....

Hidup tanpa kerupuk berasa hambarrr sekaleee...nggak percaya?? Alkisah aku sempet boleh menikmati berkat hidup di US setahun ikutan program IVEP. Tau bekalku apa aja selain kecap? kerupuk!!! Yups, aku bawa kerupuk rambak Salatiga 4 bungkus booo...diselipin diantara baju-baju di koper hihihihi.....kerupuk udang juga bawa siy...buat oleh-oleh orang sono, ni lhooo kerupuk Indonesia hehehehehe....emping aku gak bawa. Trus begitu sampai di Oregon, dibawa jalan-jalan sama host parents ke Asian Market di Corvallis. Waaakkksss surga dunia dehh...nemu kerupuk bawang sama kerupuk gado-gado. Langsung samberrrrr!!!....disana aku selalu menyajikan kerupuk kalau lagi masak masakan Indonesia. Pada kenyataannya mereka gak terlalu suka-suka amat siy apalagi ngliat aku nggorengnya di minyak banyak. Pakai minyak zaitun pula, mehong boo wakakakakakak....tapi mereka tak doyan tak mengapa, jadi cemilanku plus sambel cabe rawit + kecap! teuteuuupppppp......cuman ya teuteup siyy ada yang kurang dalam hidup klo nggak ketemu kerupuk terung dan juga model kerupuk-kerupuk lain termasuk kerupuk mie yang buat asinan hihihihi...makanya begitu pulang langsung hajarrrr....dipuas-puasin makan kerupuk hehehehe.

Kalau makan kerupuk aku ingat sainganku di rumah, Wisnu, my brother! Yup, kami berdua 11-12 soal kerupuk. Cemilan di rumah ya kerupuk. Bagusnya kedua anakku, Ruth dan Jo nggak begitu suka kerupuk jadi aku bisa puas makan kerupuk sendiri....Jeff suka kerupuk juga tapi nggak segila diriku huehehehehehe....jadi keingetan deh masih punya kerupuk karak di rumah yang belum digoreng....

Oh ya ngebahas soal kerupuk, karena aku orang Salatiga, aku cinta mati sama yang namanya Rambak, ini bukan rambak kuli tapi rambak dari tapioka. Masih inget banget, di dekat SD tempat aku sekolah di SD Mangunsari I, ada produsen kerupuk rambak ini, namanya mbak Sri. Mbak Sri jualan kerupuk rambak sekaligus lothek nya yang yahuudd...kerupuk rambaknya enak banget, alus hasilnya gak brenjolan kasar dan tak terlalu berminyak. Nggak tau deh sekarang mbak Sri masih jualan kerupuk rambak nggak? Kalau lothek nya siy aku tau udah berhenti lama sejak aku SMP karena sibuk nerusin bisnis kerupuk rambaknya.

Trus satu lagi, karak! Yup, karak gendar or di beberapa tempat disebut lempeng or puli. Jenisnya ada yang putih bulet ada yang kuning kecoklatan bentuk persegi. Nah yang di Salatiga yang banyak di produksi adalah karak gendar yang kuning kecoklatan bentuk persegi. Sentra industri kerupuk karak gendar terbesar di Salatiga ya di Pancuran belakang pasar Salatiga, itu yang aku tau...atau sekarang udah pindah? Nikmatnya karak itu ya....klo dikremesin diatas soto, alamaakkk maknyuussss bangetttt hehehehe.....aku inget sekali anakku Ruth, klo diajak makan Soto pas pulang ke Salatiga, mau itu soto ayam bening atau santan, pasti deh sambil menyengkeram karak. Dia sampai komen kalau makan soto di Jakarta dan sekitarnya..."Ma...ada yang kurang....karak!" huehehehehehe.....jawiiirr bener deh anakku satu ini. Karak juga mak nyuss dimakan sama pecel, lothek dan kalau di Semarang, dikremesin diatas mie kopyok, hadeeuuhh ini mak cleguks bangetsss!!!

Mungkin gak ya, pemerinta Indonesia segera mematenkan kerupuk sebagai makanan khas Indonesia. Takutnya dicaplok sama negara tetangga lho hihihihihi....negara kita ini kan kaya sekali kulinernya, sayang banget klo nggak segera dipatenkan. Jenis kerupuk aja ada ribuan kali ya....terakhir kerupuk jengkol hahahaha....kerupuk pete udah ada belum siy? xixixixixi.....
Kerupuk, I love you full!!!

No comments:

Post a Comment