Monday, April 16, 2012

Apakah itu Pundung dan Langsep

Waktu aku kecil dan besar di kota Salatiga, aku sangat familiar dengan buah-buah kebun/hutan yang serumpun dengan duku seperti pundung dan langsep. Sering aku merindukan 2 buah-buahan ini karena masa SD ku di Mangunsari setiap tahunnya penuh dengan keriaan panen pundung dan langsep. Kami hampir nggak pernah beli buah pundung di pasar saking buahnya berlimpah ruah dan bertebaran di sekitar rumah kami. Kalaupun beli, dengan harga yang muraaahhh sekali. Sampai teringat waktu dulu SD, ikutan nebas pundung di kebun mbah pijet langganan, alamaakkk aku makannya nggak kira-kira sampai bebelen aka sembelit. Lha wis kalo makan pundung kan sampai biji-bijinya dimakan, hehehehehe....


Pundung ini sama dengan buah menteng kalau orang Jakarta dan Bogor bilang. Nah dia punya sepupu juga di Sumatera dan Kalimantan sono, namanya Rambai. Rambai ini lebih manis. 2 Minggu lalu aku jalan-jalan ke Fresh Market Kota Wisata sama Ruth, nemu niy buah rambai. Langsung deh matanya ijo dan trus beli 1 kilo aja buat dimakan sendiri. Aku dapat rambai yang biji dalemnya putih. Dan ternyata Jo suka juga lho hehehehe...Jeff pun sempat makan beberapa. Teringat pengalaman sembelit, aku nggak berani makan banyak-banyak, ya 1 kilo itu sudah cukuplah. Harga buah rambai 1kg di Fresh Market Rp 9,000. Buat orang Salatiga, itu  muaaahaaallll katanya hahahahaha....aku ngakak doang waktu cerita ke temen di Salatiga via chat di YM. Pundung di Salatiga Rp 4,000 per kilo sini tak kirimin kata dia, huehehehehe....ya nggak bisa di compare gitu juga siy hihihihi.....Rambai ini kalau orang Sumatera dan Kalimatan suka dibuat sambel untuk makan ikan juga. Kalau buah menteng, orang Bogor dan Jakarta suka dibuat asinan, kalau orang Jawa Tengah ya dimakan gitu aja, nggak kreatif memang, wakakakakakakkk....

Nah gimana dengan yang namanya langsep or langsat ini? Langsep ini mirip banget sama duku, hanya saja kulitnya lebih putih dan lebih tipis. Rasanya asem asem manis segar. Aku sendiri lebih suka dengan rasa langsep daripada duku yang manis doang - boring! Di Salatiga ada satu dusun yang terkenal dengan kebun langsep dan buah langsepnya yang manis. Manisnya langsep lho ya bukan duku, nggak bisa compare apple to apple kalau sama duku. Nama dusunnya adalah Candran. Di daerah Salatiga dan sekitarnya kalau orang udah bilang Langsep Candran! waahhh harganya pasti beda dengan langsep biasa. Karena memang kualitas rasanya lebih unggul.



Nah, long weekend 2 minggu lalu saat Good Friday - Easter, teman baikku sejak kecil, Rini pulang kampung ke Salatiga. Aiiihh si cantik nan baik hati dan tidak sombong ini, mau lhooo aku titipi langsep. Aku pesen sekilo doang, dia bawain 2 kilo. Aaahh kenyang deh aku makan langsep selama 3 hari mpe besem-besem kulitnya tapi malah enak, makin manis huehehehehe....Setelah sekian tahun akhirnya aku bisa juga makan langsep lagi. Kayak nemu apaan aja, beneran tak bisa ditukar dengan yang lain kelezatannya...*superlebay.com*

Teman di kantor bilang, langsep ada kok di Jakarta. Ehm...tapi dimanakah ya? kalau ada yang tau boleh dong kasih info. Cuman aku merasa orang Jakarta pasti gak begitu tertarik membudidayakan buah satu ini, karena asem! Orang sini doyannya yang manis-manis aja kayak duku. Padahal kan boring yaa....rasa kok cuman satu, hihihihihi...ya namanya juga seleraaaa.... :-)

1 comment:

  1. Dimedan banyak kok langsep atau langsat harga jauh lebih murah dari duku disini banyak yg nggk suka sama silangsat ini lebih banyak asemnya ketimbang manis..

    ReplyDelete