Friday, January 25, 2013

Wisma Tamu UKSW



Ini adalah tempat menginap dadakan di malam pertama kami tiba di Salatiga. Tadinya kami gak berpikir mau menginap di Salatiga di tanggal 21 Desember tapi ternyata rencana berubah. Papa Jeff dari pagi memutuskan untuk terus tancap gas sehingga malam hari kami sampai di Salatiga.

Wisma Tamu UKSW ini dulu rumahnya dosen UKSW yang kemudian dirubah jadi penginapan sederhana yang cukup nyaman dan bersih. Berkat bantuan Oom Wisnu dan Tante Nining kami bisa mendapatkan kamar deluxe dengan twin bed. As usual kami nambah extra bed.


Kamar tempat menginap di Wisma Tamu UKSW. Sayang lupa foto dalam kamar dan juga kamar mandinya. Next visit ya hehehehe.....
 Overall, Wisma Tamu UKSW ini cukup murah dan bersih dengan standard losmen. Kami menginap di kamar deluxe dan harga per malam nya Rp 175,000. Extra bed nya Rp 50,000. Harga tersebut sudah termasuk dengan sarapan pagi nasi goreng sederhana. Lumayan lah...untuk harga segitu kami nggak komplain apalagi tempatnya bersih, ada air panas walaupun panasnya kurang stabil but OK. Lagi pula lokasi Wisma Tamu UKSW yang di tengah kota, dekat kemana-mana kalau mau sarapan soto esto tinggal jalan kaki. Kakak Ruth yang aku ajak berjalan kaki kesana aja nggak pake komplain, enak-enak aja deket soalnya.

Review negatif hanya satu, bagian receptionist yang terima booking kurang proaktif dan komunikatif. Aku memang pernah booking tempat ini sebagai alternatif sebelum datang ke Salatiga namun tidak ada follow up dan rekonfirmasi dari Wisma Tamu sehingga aku anggap batal karena kalau ada rekonfirmasi katanya aku akan dihubungi dan harus transfer DP dan itu tidak pernah terjadi. Lucunya lagi bookinganku masih disana dan saat mau check out aku sempat bersitegang dengan reception karena aku juga diminta bayaran atas batalan bookinganku. Aku bilang ke si mbak, lhooo saya niy sudah menginap disini tapi beda kamar dan beda nama bookingan.Yang semalam barusan pakai nama suami dan yang sebelumnya nama saya tapi orangnya sama aja lha kok suruh bayar dobel. Lagian diawal dibilang mau reconfirm, minta DP, saya gak pernah dihubungi tuhhh....akhirnya memang aku hanya membayar semalam karena dari pihak Wisma Tamu UKSW sendiri posisinya lemah. Yaaa...itu aja siy....buat pelajaran juga lain kali aku harus lebih proaktif update ke pihak Wisma Tamu UKSW. :-)

Wednesday, January 23, 2013

Liburan Natal 2012 (1)

Walaupun aku suka menulis tapi terkadang penyakit malas menulis juga sering menghinggapi...klo udah macet wedewwww mau bahan tulisan setumpuk juga nggak bakalan dikerjain. Tapi klo mood nya udah bagus, bisa berjam-jam di komputer dan nulis. Hehehehehe......

Okay, sekarang aku coba menuliskan kembali pengalaman berlibur Natal ke Salatiga dengan mengendarai mobil sendiri, pertama kalinya untuk kami sekeluarga. No driver....Papa Jeff yang nyetir sendiri most of the time. Hanya satu kata, HAIBATTT!!!

Jumat, 21 Desember 2012

Sekitar pukul 3:15 dini hari aku sudah bangun dan langsung beberes menyiapkan bekal untuk di mobil sepanjang perjalanan panjang kami ke Salatiga hari itu. Tak lama Papa Jeff menyusul bangun dan langsung mandi. Selesai beberes aku pun langsung gantian mandi dan sekalian membangunkan anak-anak. Ruth dan Jo yang sudah aware bahwa mereka harus bangun pagi-pagi sekali langsung cepat bangun mandi dan bersiap untuk berangkat. Setelah cek dan ricek terakhir, semua barang masuk bagasi dan mobil, akhirnya kamipun memulai perjalanan panjang kami ke Salatiga.


Kami berangkat dari rumah sekitar pukul 4:30 dan ternyata jalanan sudah ramai lancar sampai ke Cikampek. Begitu masuk Cikampek wedeww...langsung tersendat bagai siput tapi masih mengalir pelan. Ternyata arus kendaraan saat di pertigaan Cikampek yang biasanya langsung bisa ke kanan menuju pantura, dibuang lurus lewat jalan alternatif. Kami pun ngikutin arus sampai pada akhirnya ada penduduk kampung yang kasih tanda supaya kami masuk jalur jalanan kampung. Kami ikuti saja sampai ketemu jalan raya. Sayangnya kami kesasar masuk aliran kendaraan yang menuju balik ke Jakarta dan macetnya luar biasa. Kami terjebak dalam arus kendaraan tersebut selama 1 jam. Alamak rasanya sejuta!!! Setelah bertanya ke beberapa pengemudi motor dan juga angkot dan diberitahu kalau kami salah jalan akhirnya begitu ketemu putaran balik pertama kami langsung putar balik dan cari jalan ke arah Cirebon. Walaahh ternyata arus ke pantura lancar jaya!! *dezziigggg* Dalam perjalanan menuju Cirebon kami bertemu Oom Wisnu, my little brother beserta istri dan sahabatnya Bayu yang juga sedang menuju ke Salatiga. Senang juga bisa beriringan. Lancar...lancar....sampai di Ciasem, Subang, berhenti lagi. Beneran berhenti grak! Penyebabnya ternyata perempatan pasar, wedeewww.....selepas dari situ jalanan kembali lancar apalagi saat kami masuk toll Palimanan - Kanci. Papa Jeff langsung ngebut terus sepanjang toll. Toll nya lumayan panjang, sayang toll Bakrie jalannya jelek bangettt....sesampai di ujung toll Pejagan sudah pukul 12 siang, saatnya istirahat untuk makan siang. Sepanjang jalan banyak sekali penjual sate kambing dan akhirnya kami memutuskan berhenti di salah satu restaurant. Aku langsung menghubungi Nining memberitahukan kalau kami istirahat makan siang di Sate Kambing Joss di Pejagan jalur kiri jalan. Nining pun langsung sekalian minta tolong pesan makanan supaya begitu mereka sampai gak perlu nunggu-nunggu lagi. Sate Joss ini enak juga, empuk dan nggak prengus. Bumbu sambel satenya puedesss ngampleng! Ruth dan Jo pesan ayam bakar dan ayam goreng, enak juga gurih karena ayam kampung. Sayang nggak kepikiran untuk motow kuliner kami saat itu.

Usai makan siang, kami kemudian lanjut...cukup lancar perjalanan. Tapi kaki Papa Jeff kram yang sebelah kanan, aku mau gantiin nyetir Papa belum kasih, cuman bisa berdoa dalam hati semoga semua berjalan baik dan selamat, Papanya kuat. Sampai di Pemalang, uhuyyyy....macet lagiiii!!! herman suherman bener, dari jaman aku gadis belasan tahun lalu saat sering bolak balik Salatiga - Jakarta naik bis malam, Pemalang ini biang macet, mosok sampai sekarang masih juga jadi biang macet seehhh??? Yang bikin macet kemarin itu adalah proses pelebaran jalan yang belum rampung. Hadeuuhhh dari dulu deh kayaknya nggak pernah rampung-rampung. Pemalang yang malanggg.......

Puji Tuhan, selepas Pemalang bisa terus lancar sampai di Batang kami berhenti sejenak isi bahan bakar dan akhirnya Papa Jeff menyerahkan stir mobil kepadaku. Uhuuyyy!...kesampaian juga aku nyetir antar kota di Jawa Tengah. Lumayan juga, nggak perlu ngebut-ngebut...ketemu macet lagi pas masuk Semarang, uhuyy bener deh...tapi dinikmati aja pelan-pelan sampai masuk toll Semarang. Pas masuk jalur toll baru, wedewww ndesit bener....baguuussss.....mirip sama toll Cipularang. Mana pas sampai disitu kondisinya hujan gerimis, senja hari magrib...berkabut...keyeeennnn!!! Sayang toll nya belum sampai bawen, kami harus keluar di Ungaran dan...macrettt lagi! Berhubung sudah 6 jam di mobil terus kami putuskan berhenti di Ungaran untuk makan malam. Kebetulan pas keluar toll di sisi kiri ada warung makan menjual bebek dan ayam goreng, belok kesitu sajah. Aku dan Jeff pesan bebek goreng, Kak Ruth dan Jonathan pesan ayam goreng, standard mereka berdua banget hihihihi....Mampir kesini juga makanan gak di foto, soalnya ya biasa aja juga, standard ajah...mayan buat ganjel perut, but next time buat dokumentasi blog aku foto deh... :-)

Usai makan malam kami pun lanjut perjalanan ke Salatiga, duhh tinggal sedikit lagi, aseeekkk....kali ini Papa Jeff kembali ambil kendari stir, daaannn....macet lagiii....soal macetnya Semarang - Salatiga memang sudah di warning oleh beberapa teman-teman yang biasa kerja ngelaju Salatiga - Semarang. Pesannya, "sabar...sabar...sabar.....udah nggak kayak dulu lagi yaa...sabarrr....." dan ternyata mereka memang bener banget. Macetnya wedewww...all the way from Ungaran sampai Karangjati. Busyeettt daaahh...mana saat tanjakan Bandungan ada truk gandeng yang gak kuat nanjak dan dengan santainya berhenti begitu saja di tengah jalan, hadeuuhh....ruwet!

Selepas Karangjati perjalanan jauh lebih baik, rame lancar sampai di Salatiga. Berhubung saat di Ungaran kami coba telpon Pondok Remaja dan ternyata Pondok Remaja full kami nggak bisa nambah semalam, dengan bantuan Nining akhirnya kami bisa dapat kamar di Wisma Tamu UKSW. Puji Tuhan, terima kasih ya Nining dan Wisnu.

Kami tiba di Salatiga dan masuk Wisma Tamu UKSW sekitar pukul 8 malam, jadi perjalanan kami dari Cibubur - Salatiga bisa dibilang sekitar 15 jam. Kami tunda dulu ke rumah Karang Alit ketemu sama Akung dan Uti karena benar-benar sudah lelah. Proses check in berlangsung lancar, dan kamarnya lumayan juga, as usual nambah extra bed. Aku akan tulis review mengenai Wisma Tamu ini di tulisan terpisah.

Habis check in, mandi....semua langsung bobok pulesss......lega akhirnya sampai juga di Salatiga yang sejuk :-)

Thursday, January 3, 2013

Merry Christmas 2012 & Happy New Year 2013!



It's been a wonderful Christmas and New Year for our family! We wish that each one of you experienced the same thing as well.

We spent our Christmas time in Salatiga, my hometown, and for the first time the whole Judojono's family together with the spouses and children got together for Christmas. It's really a great blessing for us.

Perjalanan ke Salatiga kami tempuh dengan mobil dan pengalaman pertama juga buat kami sekeluarga nyetir sendiri dari Cibubur ke Salatiga pulang pergi. 4 tumbs up for Papa Jeff, thanks to you for tons!

Ibadah Natal pagi tanggal 25 Desember 2012 yang lalu kami lewatkan di GKI Salatiga bersama Akung, Uti dan keluarga Mas Seno. Senang rasanya bisa kembali merasakan ibadah Natal di kota kecilku ini. Bangunan GKI Salatiga yang termasuk bangunan gereja kuno dengan pilar tinggi yang adem membuat suasana ibadah terasa berbeda, lebih syahdu.....ya di Cibubur kami terbiasa beribadah di ruko, gereja kami, GKI Kotawisata belum mempunyai tempat ibadah yang permanen. Semoga saja dalam waktu dekat Tuhan membuka jalan untuk GKI Kotawisata memiliki tempat ibadah yang permanen, Amin.



Di teras GKI Salatiga dipajang beberapa hasil karya lomba kreatifitas membuat pohon natal dari barang-barang bekas. Sungguh hal yang sangat menarik. Ada yang membuat pohon natal dari sedotan, CD bekas, jrigen plastik tempat minyak goreng dll. Kreatif banget! :-)


Pohon Natal yang terbuat dari sedotan, cantik juga kan?...belakangnya terbuat dari jerigen plastik minyak goreng

Pohon Natal yang terbuat dari CD bekas, sebelahnya itu terbuat dari apa ya? kurang jelas hehehehe....

Pulang dari ibadah Natal di GKI Salatiga, kami langsung menuju ke Mina Kencana, rumah makan lesehan di Jl. Salatiga - Berining Km. 2,7. On the way ke Mina Kencana, mobil kami papasan dengan mobil Edi Binuko yang berwarna gonjreng menyala. Jeff yang pertama kali mengenalinya dan langsung menekan klakson. Setelah itu langsung saja aku telpon Edi, dan akhirnya kami janjian untuk bertemu malam itu di Pondok Remaja Salib Putih.

Setelah sekitar 15 menit perjalanya, sampailah kami di Mina Kencana. Serunya waktu kami semua lengkap hadir disana, hujan turun dengan amat sangat deras. Lesehan yang tanpa krei langsung dihantam tampias air hujan. Wedewww jadilah kita makanannya berkuah air hujan hihihihi....tapi karena semua dinikmati dengan sukacita ya no problem. Puji Tuhan juga adek Michael nggak rewel di tengah hujan deras terpaan angin dan tampiasan air hujan hehehehe...seru berhujan-hujanan sambil makan, trus Jo sendiri juga terhibur dengan acara kasih makan ikan di kolam tepat dibawah lesehan, kami pun pulang menuju ke Karang Alit, rumah Bapak Mama. Oh ya, makan di Mina Kencana ini murmer lho....rasanya pun lumayan mantap, lain kali klo ke Salatiga, boleh lah di ulang makan siang or makan malam di Mina Kencana, dengan catatan....tanpa hujan! hehehehehe....

Sesampai di Karang Alit, seperti yang sudah di agendakan, kami lanjutkan acara Natal keluarga dengan persekutuan bersama yang dipimpin oleh Wisnu. Firman Tuhan sendiri secara singkat disampaikan oleh Bapak. Sungguh merupakan suka cita tersendiri saat seluruh keluarga hadir bersama untuk bersekutu, mengucap syukur dan berdoa kepada Tuhan Yesus di hari Natal kemarin. Hal yang baru pertama kali terjadi dalam keluarga kami dan akan terus aku ingat dalam hidup. Semoga di tahun-tahun mendatang kami semua dapat mengulangnya kembali, Amin.

Usai persekutuan, lanjut dengan buka kado Natal. Jonathan dan Ruth tentunya yang paling excited dengan acara satu ini. Puji Tuhan everyone was happy!


Kukis hias untuk Ruth, Jonathan dan Michael dari Oom Wisnu dan Tante Nining, belakangnya ada amplop ajaibnya lhoooo hhihihihihiihi.....kakak Ruth nya langsung sumringah gumbirah :-)) Makasih Oom Wisnu dan Nte Nining....*kisses and hugs*

Selain buka membuka kado, kami juga menikmati Bak-Pauw Luber dan Kue Moho Luber, aaiihhh enaknyooo.....kemana saja aku selama ini yaaa??? sekian puluh tahun tinggal di Salatiga baru kali pertama itu aku makan Bak Pauw Luber, ndeso tenan! Makasih Wisnu, Nining, udah beliin kami Bak-Pauw dan Kue Moho Luber :-)


Kue Moho yang sudah sekian lama aku kangenin. Akhirnyaa...enak banget deh kue moho satu ini. Kue Moho juga sering disebut sebagai Kue Sembayangan karena banyak dipakai untuk sajian sembayang di Vihara ataupun Klenteng



Bak Pauw Luber rasa coklat keju....sueerrr uenaakk tenan! Bak Pauw nya lembut dan coklat kejunya leleh di dalam



Bak Pauw Luber rasa kacang hijau. Yang ini aku nggak rekomen blass....lihatlah warna pink gonjrengnya. Potongan yang aku tunjukkan disini adalah ukuran 1/4 Bak Pauw yang aku makan untuk aku cobain. Adonan kacang hijaunya siy juara tapi adonan Bak Pauw nya ada wangi-wangi aneh, kata Mama itu vanili buatku bukan...pokoknya aneh. Dan malamnya aku intip air seni ku waktu BAK berwarna pink juga. Huaaahhhhh.....black list!!!

Setelah itu para wanita termasuk Ruth berjalan kaki bersama menuju ke rumah Ibu Pri (Supriyanto) penjahit langganan dari jaman aku kecil. Bu Pri sekarang sudah berumur 72 tahun dan masih aktif menjahit, haibaaattttt!!!! kami sekeluarga dapat jatah kebaya seragam untuk pernikahan sepupu, Aditya, anak dari Oom Poed adeknya Mama. Secara di Jakarta ongkos jahit maharani tak jelas kami pilih yang murmet sajah, jahit di Bu Pri, Rp 150,000 sudah sama ongkos bordir. Coba di Jakarta, sampai jontor juga nggak bakalan dapet hihihihi.....dari tempat Bu Pri, aku sekeluarga trus pamit pulang ke Pondok Remaja tempat kami menginap untuk istirahat karena malamnya akan bertemu dengan Edi dan keluarga.

Sekitar pukul 19:30 akhirnya Edi dan keluarga tiba. Waahh sayang sekali Josef tidak ikut, hanya si cantik Jeanette yang ikut ortunya hadir dalam reuni kecil ini. Josef sedang asyik menginap di rumah sepupunya kata Rina, istri Edi. It was such a lovely reunion. Menyenangkan bisa mendapatkan update dari masing-masing keluarga dengan segala aktifitas yang beragam dan juga mendapatkan insight baru mengenai visi dan misi keluarga kami ke depannya. Acara malam itu kami akhiri dengan doa bersama dan sungguh kami sekeluarga bersyukur mempunyai sahabat seperti Edi dan Rina, persahabatan di dalam Tuhan Yesus, sungguh amat indah.

Keluarga Jeffry Joris bersama Keluarga Edi Binuko minus Kak Josef. Semoga tahun 2013 kami bisa berlibur ke Jogja dan nanti kami mampir yaaa....terima kasih untuk persahabatan dalam Tuhan yang penuh kasih dan sukacita :-)

Terima kasih Tuhan Yesus, disaat kami kembali merenungkan arti dari kasih-Mu yang mendalam dengan kedatangan-Mu bagi kami....suka cita dan kasih itu terus kami rasakan dan akan kami lanjutkan kepada sesama kami manusia, siapapun dia, dimanapun Kau tempatkan kami berada, Amin.